01 Januari, 2024

Manfaat Memelihara Kelinci yang Tidak Disadari

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, tahu-tahu sudah tahun 2024 saja, semoga lebih baik dan berkah dalam segala aspek ke depannya. Aamiin🙏.


Mengawali awal tahun, saya menulis artikel tentang manfaat memelihara kelinci yang tidak disadari di blog keempat saya. Jauh sebelumnya, saya pernah membahas topik serupa tetapi pada hewan kucing .


Memelihara hewan peliharaan seperti kelinci membutuhkan kesabaran yang lebih daripada memelihara kucing. Hal ini karena kelinci tidak bersuara, tidak eskpresif, predatornya lebih banyak, dan lebih rentan sakit, apalagi jika cuaca buruk. Predator kelinci adalah anjing, burung jenis tertentu seperti elang, luwak, musang, rubah, serigala, dan ular.


Memelihara kelinci ternyata memiliki manfaat yang mungkin tidak dimiliki oleh hewan peliharaan lainnya:

1. Urine dan kotoran kelinci bermanfaat sebagai pupuk tanaman. Bahkan, di tempat peternakan kelinci, urine dan kotoran kelinci dijual sebagai salah satu sumber pemasukan 

2. Memelihara kelinci pedaging untuk dibuat masakan seperti sate dan kelinci hias untuk hewan peliharaan rumahan. Jika dipelihara dengan penuh kesabaran dan tahu ilmunya, bisa menjadi peluang bisnis yang menggiurkan 

3. Menurunkan risiko penyakit jantung. Risiko penyakit jantung yang tinggi diawali akibat kurang gerak dan olahraga. Dengan memelihara dan bermain dengan kelinci secara tidak sadar melakukan aktivitas berolahraga 

4. Menurunkan tingkat kecemasan dan stres. Pikiran yang mudah cemas, stres, bahkan sampai depresi bisa menimbulkan berbagai penyakit fisik

5. Mengurangi sampah dapur. Di samping melakukan biopori, maka sampah dapur bisa dikurangi dengan memberikan sampah sisa sayuran atau sejenisnya untuk dikonsumsi kelinci

6. Bersedekah kepada hewan. Bersedekah tidak harus melulu berupa uang, tapi bisa juga memberikan makanan sisa (sayuran) kepada hewan peliharaan seperti kelinci. Pelajaran yang dipetik adalah bagaimana kita bisa menghargai dan mensyukuri makanan yang dikonsumsi agar jangan sampai terbuang. Banyak orang maupun hewan di luar sana (hewan liar) yang kelaparan 

7. Melatih kesabaran, rasa empati, dan peduli. Umumnya orang yang memelihara hewan peliharaan (seperti kelinci) dengan tulus memiliki rasa empati dan peduli yang baik terhadap sesama manusia maupun lingkungan sekitar. Belum lagi memelihara kelinci membutuhkan kesabaran yang lebih daripada memelihara kucing. Hal ini karena kelinci tidak bersuara, tidak eskpresif, predatornya lebih banyak, dan lebih rentan sakit, apalagi jika cuaca buruk

8. Meningkatkan kecerdasan otak kiri dan kanan. Secara tidak sadar, mengetahui jadwal dan melakukan aktivitas membersihkan kandang, memberi makan minum kelinci, memandikan kelinci, serta mengecek kesehatan kelinci jelas melatih kecerdasan otak kiri dan berkaitan dengan kedisiplinan juga. Sementara mengajak kelinci bermain berkaitan dengan kecerdasan otak kanan dan juga aktivitas olahraga

9. Melatih keberanian untuk berinteraksi dengan banyak hewan

10. Mengurangi kesepian (melihat tingkah lakunya) walau tidak bersuara seperti kucing 

11. Mempelajari sesuatu yang baru seperti bagaimana mempelajari ekspresi kelinci yang sulit dipahami manusia atau bagaimana jika kelinci disate, ada perasaan tidak tega juga🤪🐰.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:


Blog 1: vickycahyagi.com


Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com


Blog 3: listrikvic.blogspot.com




01 Agustus, 2023

Waspada terhadap Kucing yang Tertular Rabies

Rabies merupakan penyakit infeksi mematikan dan menular yang menyerang susunan saraf serta menimbulkan radang otak, menyerang mamalia dan manusia. Disebut zoonosis karena penularan melalui gigitan hewan yang terinfeksi kepada manusia. Hewan yang terinfeksi pun tertular dari hewan lain yang sudah terkena virus rabies. Virus menetap di bagian air liur hewan yang terinfeksi seperti anjing, kelelawar, kera, kucing, kuda, musang, rakun, dan rubah. Biasanya ini hewan liar, bukan peliharaan. Penularan tersebut terjadi saat kontak dengan mata, mulut, dan kulit yang terluka. Rabies pada anjing sering disebut anjing gila.


Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan dengan virus rabies dari gigitan hewan liar yang menular kepada anak-anak dan menyebabkan perilaku si anak tersebut seperti zombie dan takut berlebihan terhadap sesuatu. Wilayah yang paling banyak kasus rabiesnya adalah Bali, kota Pariwisata, dengan dengan jumlah 300 kasus dan 4 orang meninggal dunia selama tahun 2023. Korban tewas akibat terlambat dibawa ke faskes terdekat. Orang terdekat yang melihat korban gigitan rabies umumnya tidak menyadari gejala awal rabies dan menganggap itu penyakit umum yang bisa ditangani di rumah dengan bantuan obat warung. Jelas itu salah besar mengingat semakin terlambat ditangani, maka akan semakin fatal dan bisa mengakibatkan kematian.


Melihat bahaya rabies, sudah selayaknyalah kita mengetahui hewan yang terkena rabies, melaporkan kepada pihak berwenang seperti Puskesmas. Dalam keadaan darurat, hewan tersebut boleh untuk dimusnahkan. Rabies tidak hanya menimpa anjing, tapi juga kelelawar, kera, kuda, rakun, rubah, bahkan kucing. Pada umumnya, mereka memiliki ciri-ciri utama yang setipe, yaitu lidah sering menjulur, air liur yang tidak wajar, perilaku aneh, dan agresif. Adapun khusus kucing yang terkena rabies, ciri-cirinya:

1. Sering menggaruk badan akibat gatal

2. Demam

3. Memakan sesuatu yang aneh di luar kewajaran

4. Sering kejang

5. Mendadak lumpuh

6. Hydrophobia (takut berlebihan terhadap air). Hal ini akibat rasa sakit luar biasa saat menelan air liur dan minum air

7. Masa inkubasi virus rabies pada hewan sekitar 2-8 minggu.


Setelah mewaspadai ciri-ciri di atas, kita juga harus mewaspadai ciri-ciri orang terkena gigitan rabies yang mirip-mirip juga:

1. Demam

2. Mual

3. Nyeri tenggorokan

4. Sakit kepala

5. Berhalusinasi dan meracau tidak jelas

6. Hydrophobia (takut berlebihan terhadap air), fotophobia (takut berlebihan terhadap cahaya), dan hipersaliva (takut berlebihan terhadap liur). Sama seperti hewan yang terinfeksi rabies, manusia yang terinfeksi rabies akan kesulitan menelan air sehingga cenderung takut berlebihan terhadap air

7. Kesemutan pada luka gigitan

8. Masa inkubasi virus rabies pada manusia sekita 3-8 minggu.

 


Penangangan pertama untuk korban yang terinfeksi rabies:

1. Cucilah luka gigitan hewan rabies dengan air mengalir dan sabun selama 10 menit

2. Beri obat antiseptik pada luka tersebut

3. Segera bawa dan hubungi faskes terdekat, karena terlambat sedikit saja mendapatkan pertolongan medis akan berakibat fatal.

 

Vaksin anti rabies ada 2 jenis, yaitu vaksin PrPP khusus untuk pencegahan dan vaksin PEP untuk menurunkan tingkat keparahan setelah terpapar virus rabies. Harga vaksin anti rabies sendiri relatif mahal. Sebagai contoh, vaksin anti  rabies untuk kucing sekitar Rp. 100 ribu dan untuk manusia sekitar Rp. 300 ribu. Untuk hewan peliharaan, bisa saja diberikan vaksin anti rabies setahun sekali. Begitupun manusia, jika bekerja di tempat yang berisiko tinggi terpapar virus rabies, bisa divaksin anti rabies. 


Melihat bahaya rabies, sudah selayaknyalah setiap warga untuk lebih peduli terhadap lingkungannya. Jika dirasa ada hewan peliharaan maupun liar, serta orang yang terinfeksi rabies, segera lapor pihak berwenang terdekat seperti Puskesmas atau minimal RT setempat lah. Penanganan yang cepat dan tepat menentukan kesembuhan dan mencegah penularan lebih banyak.


Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

Blog 1: vickycahyagi.com

Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com

Blog 3: listrikvic.blogspot.com



01 Juni, 2023

Nutrisi Tepat Seimbang untuk Kesehatan Optimal Kucing Anda

Sama seperti halnya manusia, kucing pun membutuhkan nutrisi tepat seimbang untuk kesehatan dan pertumbuhan optimal, tidak boleh kekurangan, tidak boleh berlebihan, karena bisa mengakibatkan gangguan kesehatan tertentu. Nutrisi tepat seimbang juga memengaruhi keindahan bulu kucing.

 

A. Kategori pemenuhan nutrisi untuk kucing: kekurangan, tepat seimbang, dan kelebihan

Agar mudah untuk dibandingkan, kategori kekurangan nutrisi diawali dengan simbol (-), tepat seimbang (100%), dan kelebihan (+)

1. Protein

(-) Pertumbuhan yang buruk

(100%) otot yang kuat 

(+) Memperparah penyakit ginjal


2. Lemak

(-) Kulit mudah terkelupas

(100%) bulu dan kulit yang sehat

(+) Obesitas yang mengarah ke diabetes

  

3. Sodium

(-) Tidak mampu menyeimbangkan cairan tubuh, anoreksia (kehilangan nafsu makan), kelelahan, dan rambut rontok

(100 %) Cairan tubuh seimbang dan menjaga kesehatan otot serta saraf

(+) Hipertensi, gangguan jantung, sembelit, dan kejang


4. Kalsium

(-) Patah tulang spontan

(100%) Kesehatan gigi dan tulang terjaga

(+) Batu kandung kemih


5. Fosfor

(-) Pertumbuhan yang buruk dan rambut yang kusam

(100%) Kesehatan gigi dan tulang terjaga

(+) Tulang keropos, pengerasan jaringan lunak, dan hiperparatroidisme (kelenjar paratiroid bermasalah akibat tumor serta penyakit ginjal jangka panjang)


6. Serat

(-) Kotoran lunak

(100%) Sistem pencernaan yang sehat

(+) Sembelit


7. Vitamin

(-) Anoreksia (kehilangan nafsu makan), pertumbuhan yang buruk, dan rickets (kekurangan vitamin D)

(100 %) Sistem kekebalan yang baik

(+) Hiperkalsemia (kelebihan vitamin D dan kalsium) serta kelainan bentuk tulang


8. Magnesium

(-) Anoreksia, pertumbuhan terbelakang, dan lemah otot

(+) Kesehatan jantung, sistem saraf, dan tulang

(100%) Struvite (batu kandung kemih.



B. Hill's memperkenalkan nutrisi seimbang dan terbaik untuk kucing anda

Hill's sebagai pelopor produk nutrisi hewan peliharaan kucing dan anjing, sudah ada sejak 1939, terus berinovasi sampai sekarang, dan tersebar ke berbagai negara. Tidak heran, produk ini diterima di kalangan pecinta hewan peliharaan kucing dan anjing serta disukai oleh hewan peliharaan itu sendiri.


Ambil contoh produk Hills makanan kering untuk anak kucing yang saya terima misalnya, mengandung nutrisi seimbang dan terbaik, seperti protein, vitamin B12, C, D3, E, DHA, serat, kalsium, dan masih banyak lagi. Bukan hanya baik untuk kesehatan tubuh, tapi juga untuk pertumbuhan optimal, kesehatan otak, mata, mental, imunitas, dan bagus diet.

 

Produk Hill's makanan kering untuk kucing ini memiliki banyak kategori, tentunya pemenuhan kebutuhan nutrisinya berbeda-beda:

1. Usia/lifestage, ada produk untuk anak kucing, kucing dewasa berusia 1-6 tahun, dan kucing tua berusia 7+. Untuk anak kucing, jenis makanan keringnya lebih kecil dan lembut, sepintas mirip produk untuk kucing tua

2. Gaya hidup/lifestyle, ada produk khusus kucing yang lebih sering beraktivitas di dalam ruangan dan produk untuk kucing dewasa yang obesitas, jarang gerak, serta telah dikebiri

3. Perawatan/lifecare, ada produk khusus energi dan vitalitas, sistem pencernaan, kesehatan gigi, serta pengendalian bola rambut.

                                                         

 

C.  Apa yang membuat Hill's berbeda?

1. Memenuhi standar nutrisi AAFCO (Association of American Feed Controls Officials), merupakan organisasi nirlaba yang menetapkan standar kualitas dan keamanan pakan ternak serta makanan hewan peliharaan di Amerika Serikat. Standar ini sudah diakui secara internasional

2. Hill's bekerja sama dengan 450 ekor anjing dan 450 ekor kucing sebagai tim peneliti nutrisi

3. Produk Hill's diformulasikan oleh lebih dari 220 dokter hewan, ahli gizi, dan ahli pangan di berbagai belahan dunia

 4. Direkomendasikan oleh dokter hewan praktisi di seluruh dunia 


5. Bahan-bahan berkualitas dengan kualifikasi yang ketat

6. Mengandung komposisi antioksidan yang terbukti secara klinis menjaga kesehatan dan hidup lebih lama 

7. Seluruh produk Hill's Science Diet Cat Food (Dry) tidak mengandung babi yang bisa membahayakan kesehatan hewan peliharaan

8. Pemberian pakan sesuai takaran dapat menghemat biaya pakan harian.


Salah satu kucing peliharaan saya, si Cowy (jenis kucing kampung jantan), sangat pemilih terhadap makanan, terutama makanan basah yang bukan digoreng, seperti disemur, pasti ditolak. Tapi, syukurnya, kucing tersebut menyukai produk Hill's, karena mengandung zat-zat tertentu yang membuat nafsu makan meningkat. Hal ini menjadi sesuatu yang baik jika dihadapkan makanan jenis lain, seperti makanan basah manusia, diharapkan juga meningkat nafsu makannya. 

 

Kucing yang terawat akan terlihat dari:

1. Rajin dimandikan, minimal seminggu sekali, grooming menjadi bonus

2. Pemenuhan kebutuhan nutrisinya

3. Bulu yang bagus, tidak rontok

4. Aktif bermain

5. Memiliki postur yang gagah

6. Mata tidak berair dan tidak berwarna merah

7. Tidak mengeluarkan air liur secara berlebihan

 

Ketika kucing sehat, juga bisa memengaruhi kesehatan lingkungan sekitarnya, termasuk lingkungan keluarga si pemilik. Saya sendiri tidak membiarkan kucing masuk ke dalam rumah, apalagi ke kamar pribadi, hanya boleh di luar rumah atau halaman rumah. Kalaupun kucing impor perlu dikandangkan atau dibuatkan taman khusus di dalam rumah. Kucing yang dibiarkan berinteraksi dengan kucing liaar berpotensi menularkan virus (apalagi belum divaksin). Ingat kasus yang viral soal rabies pada kucing dan anjing liar yang membahayakan dan menularkan kepada anak kecil (sampai meninggal) setidaknya  bisa menjadi perhatian serius. Belum lagi potensi alergi kucing yang bulunya bisa saja menularkan bakteri dan menempel pada karpet rumah.



Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

Blog 1: vickycahyagi.com

Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com

Blog 3: listrikvic.blogspot.com


10 Mei, 2023

Mitos Kucing Memiliki Banyak Nyawa

Kucing memiliki banyak nyawa hanyalah mitos belaka. Faktanya, kucing hanya memiliki 1 nyawa aja, hanya saja kucing diberikan kelebihan (untuk selamat dari bahaya yang mengancam nyawa) berupa: 

1. Ketangkasan, kelenturan, kontrol tubuh, dan refleks cepat (melebihi manusia) menghadapi bahaya, sehingga seringkali kucing selamat dari bahaya yang mengancam. Tapi kemampuan tersebut bisa saja menurun akibat faktor usia atau kegemukan (biasanya kucing rumahan)

2. Teknik khusus saat mendarat dan melompat. Ketika terjatuh dari ketinggian, kucing juga memiliki teknik khusus untuk mendarat lebih aman dan terhindar dari cedera berat

3. Kumis kucing pun memiliki manfaat untuk keseimbangan tubuh

4. Kepekaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam yang dahsyat, sehingga bisa mengantisipasi dan menghindar lebih awal

5. Cepat beradaptasi terhadap lingkungan baru, misal ketika harus bertahan di atas pohon, kucing sudah mengantisipasi ketika mencari mangsa, ada gangguan predator, atau terjatuh 

6. Kemampuan kucing yang membutuhkan ketinggian sekitar tujuh lantai agar bisa mengatur keseimbangan tubuhnya. Tubuhnya akan menyeimbangakan diri dengan berputar saat jatuh dari ketinggian

7. Kecerdasan, intuisi yang tinggi, dan cepat dalam mengambil keputusan

8. Struktur anatomi tubuh kucing, terutama kemampuan kakinya yang memungkinkan untuk bisa melompat dengan cepat. Kaki kucing bisa berfungsi seperti pegas ketika akan mendarat bahkan terjatuh dari ketinggian

9. Ekor kucing ternyata berfungsi untuk keseimbangan tubuh, baik saat berlari maupun melompat.


Kucing secara naluri sepertinya sudah mengetahui kelebihan yang dimiliki, seringkali melalukan aktivitas dengan gerakan berlari dan  melompat yang menantang serta membahayakan, bahkan cenderung barbar, seperti halnya olahraga parkour pada manusia hehe.... Bisa jadi apa yang dilakukan kucing sebagai bagian dari olahraga agar kucing semakin sehat, bugar, kelebihannya semakin terasah, dan keingintahuannya terlampiaskan. Di samping itu, kebiasaan kucing senang bermain dengan komunitasnya dengan aktivitas yang menantang, seperti berlari dan melompat ke pohon.


Ada keunikan lainnya, kucing (baik kucing liar, kucing peliharaan, bahkan kucing besar seperti harimau) memiliki firasat yang kuat menjelang kematiannya, sehingga akan mencari tempat yang jauh dari keramaian dan cenderung tertutup. Jangan heran, agak sulit untuk menemukan bangkai kucing walau itu kucing peliharaan. Alasan melakukan hal tersebut belum bisa dibuktikan secara ilmiah, kemungkinan menurut saya tidak ingin merepotkan tuannya dan tidak ingin diratapi berlebihan.




Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

Blog 1: vickycahyagi.com

Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com

Blog 3: listrikvic.blogspot.com

14 Januari, 2023

Radang Konjungtiva pada Kucing

Salah satu penyakit infeksi dan noninfeksi mata pada kucing adalah radang konjungtiva. Ciri paling simpel adalah mata kucing terlihat bengkak dan berair. Setiap kucing umumnya pernah menderita penyakit ini, seperti halnya penyakit flu pada manusia. Tentunya perlu pengobatan agar tidak menjadi parah.


Ciri khas penyakit radang konjungtiva pada kucing:
- Salah satu penyakit mata yang paling dialami kucing, tak peduli itu kucing liar maupun peliharaan. Hal tersebut diakibatkan adanya jamur atau infeksi virus
- Mata kucing sering berair, gatal, terlihat perih, belekan, dan membuat tidak nyaman
- Sumber: 
a. Infeksi: bakteri, jamur, benda asing yang menempel, dan virus
b. Noninfeksi: alergi, debu, dan uap kimiawi
- Biasanya menyerang kucing muda yang dibiarkan hidup bebas atau berada dalam penampungan

Sumber: arenahewan.com

- Berpotensi menular ke kucing lain yang sehat melalui sentuhan, jadi perlu diisolasi selama masa perawatan
- Stres dapat menyebabkan kekambuhan penyakit ini

Pengobatan
- Secara umum, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, kecuali jika mata kucing berair, bengkak, dan kucing merasa tidak nyaman, maka harus segera diobati. Jika tidak dan dibiarkan semakin parah, maka risiko kebutaan bisa terjadi. Apalagi jika mata gatal lalu sering digaruk bisa menimbulkan infeksi tambahan
- Langkah awal menggunakan larutan pembersih mata
- Umumnya pilihan pengobatan menggunakan obat tetes mata khusus atau salep khusus
- Obat tetes mata khusus penyakit mata kucing ini bisa digunakan setiap 3 jam sekali, lebih simpel tapi harus sering
- Salep digunakan tidak sesering obat mata, tetapi lebih sulit dipakaikan dan tidak boleh mengenai kelopak mata. Belum lagi jika kucing memberontak, tentunya dibutuhkan kesabaran lebih
- Waktu pemulihan sekitar 1-2 minggu. Selama masa itu pula sebaiknya kucing diisolasi, mengingat ini jenis penyakit menular ke kucing lainnya
- Jika sudah 3 minggu belum ada tanda-tanda kesembuhan, segera periksakan ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif
- Perlu diperhatikan untuk radang konjungtiva tertentu agak sulit pengobatannya, ciri khasnya jika dalam 2 minggu belum terlihat ada tanda-tanda kesembuhan. Tentunya wajib diperiksakan ke dokter hewan

Pencegahan
- Nutrisi yang baik membantu kesembuhan penyakit ini
- Menjaga kebersihan sekitar, termasuk kandang kucing berikut kebersihan kucingnya (rutin dimandikan)
- Jangan stres. Kucing mudah stres jika tidak diajak bermain, tidak diberikan makanan yang memadai, atau sering bertengkar dengan kucing lainnya
- Jangan berbaur dengan kucing yang terlihat sakit
- Jika penyebabnya alergi debu misalnya, usahakan agar tempat kucing berada bebas dari debu
- Berikan vaksin untuk mengurangi tingkat kekambuhan penyakit.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
Blog 1: vickycahyagi.com

02 Juni, 2022

Kelinci dan Terwelu, Serupa tapi Tak Sama

Ada yang berpendapat bahwa kelinci adalah kata lain dari terwelu maupun sebaliknya. Ternyata itu salah. Kelinci dan terwelu memang dari keluarga yang sama, yaitu Leporidae, tapi keduanya memiliki fisik dan karakter yang berbeda. Bisa dikatakan serupa tapi tak sama, ibarat lintah dan pacet, sama-sama cacing pengisap darah, tapi fisik dan karakternya berbeda.

Kelinci (Rabbit)
1. Memiliki tubuh yang lebih gempal dan kaki yang lebih pendek. Kelinci terlihat berbadan gemuk, padahal itu adalah yang wajar, terutama untuk kelinci betina. Hal itulah yang membuat kecepatan lari kelinci tidak sekencang terwelu
2. Memiliki kaki yang pendek, terlihat bantet, kalau diibaratkan seperti mobil hotrod hehe..

  
Kelinci (Rabbit) Dianalogikan Mobil Hotrod, Terlihat Bantet tapi Menggemaskan dengan Warna Bulu yang Bagus


3. Telinga kelinci lebih pendek dari telinga terwelu
4. Habitat kelinci di daerah rerumputan
5. Relatif mudah dipelihara (kelinci hias) maupun dijadikan ternak (kelinci potong untuk diambil kulit dan dagingnya)
6. Sensitif terhadap cuaca dan mudah terserang penyakit. Seringkali kelinci mati mendadak akibat salah makan dan cuaca yang buruk
7. Lebih bernilai bisnis, baik untuk dipelihara, diambil bulu, daging, maupun kulitnya
8. Bentuknya lebih menggemaskan
9. Cenderung lebih senang rebahan
10. Warna bulu lebih variatif coraknya
11. Biasanya memiliki lubang sebagai sarangnya
12. Pertumbuhan anak kelinci tidak secepat terwelu
13. Kalau ini kucing diibaratkan jenis kucing rumahan.


Terwelu/Tegalan (Hare)

1. Memiliki tubuh yang langsing dan kaki yang ramping pula, sehingga terlihat lebih proporsional dan lincah
2. Memiliki kaki yang lebih panjang dari kaki kelinci, sehingga jangkauan untuk berlari lebih baik



Terwelu (Hare) Terlihat Lebih Tinggi dan Atletis

3. Telinga terwelu lebih panjang dan ramping
4. Habitat terwelu di hutan dan alam luas, sehingga daya tahan tubuhnya cenderung lebih kuat
5. Cenderung liar, bahkan ada yang menyebutnya kelinci liar, sehingga tidak cocok untuk dipelihara
6. Jika untuk dikonsumsi, daging terwelu tidak seenak daging kelinci 
7. Cenderung lebih tahan penyakit dan cuaca
8. Tidak terlalu bernilai bisnis
9. Lebih aktif bergerak
10. Warna bulu kelabu, coklat, dan hitam
11. Sarang berupa hamparan rumput, bukan lubang
12. Anak terwelu lebih cepat mandiri
13. Kalau ini kucing diibaratkan jenis kucing liar.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:


21 April, 2022

Penyakit Mematikan Maloklusi pada Kelinci Peliharaan

Ciri khas hewan kelinci adalah memiliki gigi tonggos. Namun, jika tonggosnya tidak wajar, giginya tumbuh panjang dan bahkan melengkung, kemungkinan kelinci mengalami penyakit maloklusi. Jika terlambat ditangani, maka hewan tersebut bisa mengalami depresi, murung, tidak mau makan, terdiam, dan bisa mengalami kematian mendadak.


Apa itu penyakit maloklusi? Maloklusi merupakan penyakit pada gigi yang tumbuh memanjang secara tidak wajar, tidak beraturan, bahkan melengkung, menyebabkan kelinci kesulitan untuk mengunyah makanan, biasanya diakibatkan salah asupan makanan. Penyakit ini bisa menyerang manusia juga lho, terutama pada anak-anak dengan akibat yang berbeda tentunya, seperti tidak mendapatkan ASI, perawatan gigi yang kurang tepat, kebiasaan mengisap jempol, sampai menggunakan dot atau menyusu dengan botol sampai usia 3 tahun (sumber: aladokter.com).


Ok, kembali ke topik maloklusi pada kelinci. Penyakit ini bisa saja tanpa gejala atau memiliki gejala khusus seperti :

- Menurunnya nafsu makan

- Berat badan turun drastis

- Air liur berlebihan sampai sering keluar dari mulut

- Napas bau

- Berdasarkan pengamatan, biasanya akan kesulitan saat membersihkan diri, justru malah merusak dan merontokkan bulu

- Murung dan malas bergerak


Penyebab:

- Faktor genetik

- Makanan yang lunak dan tidak berserat

- Traumatis seperti jatuh, gigitan hewan buas, dan kecelakaan

(sumber: rajapetshop.com).

 

Penyakit maloklusi menimpa salah satu kelinci Angora jantan peliharaan saya yang bernama Caca. Jadi, setelah berusia 1 tahun, ada yang berbeda pada gigi kelinci Caca, tampak abnormal dan terlihat tumbuh panjang tidak beraturan. Melihat ada yang tidak beres, Caca dibawa ke dokter hewan terdekat. Sampai di sana, 2 gigi depam Caca yang terkena maloklusi dipotong (sebelumnya dibius dulu) dan berhasil. Menurut dokternya, kemungkinan ini penyakit genetik dan bisa juga akibat salah makan, mengakibatkan penyakit yang disebut maloklusi.  

 

Anehnya, setelah beberapa minggu, 2 gigi depan Caca kembali memanjang, akibatnya Caca kesulitan untuk mengunyah makanan, bahkan nafsu makannya menurun drastis, seketika itu juga badannya kurus kering dan tiba-tiba keesokan paginya mati mendadak sebelum sempat diperiksakan ke dokter hewan😓. Caca mati pada bulan Desember 2014, saat usianya menjelang 1 tahun. Bisa dikatakan pendek umur, karena seharusnya kelinci bisa bertahan hidup sampai 4 tahun. Caca lalu dikubur di taman belakang rumah.

Si Caca (Jantan) Mati Mendadak akibat Maloklusi


Melihat dari kejadian berulang tersebut, penyakit maloklusi pada Caca kemungkinan akibat genetik dan pemberian makanan kelinci, terutama jenis kering (pelet) yang kurang tepat dan kurang bervariasi. Harus diakui untuk makanan keringnya (pelet) ini merupakan produk lokal seadanya yang nutisinya mungkin tidak selengkap produk impor. Lalu pemberian pelet kurang dibatasi, seharusnya dibatasi dan divariasikan dengan pemberian makanan lain seperti rumput, wortel, dan sebagainya.

 

Ada hikmah yang dipetik, bahwa setiap kelinci berbeda tingkat kesehatannya (biasanya tergantung genetik), cara merawatnya harus lebih telaten daripada memelihara kucing, karena kelinci lebih sensitif dari kucing. Jarang ada kelinci yang berumur panjang (4 tahun ke atas). Kelinci punya perasaan yang tajam seperti halnya kucing. Akan tetapi, cara mengekspresikannya yang berbeda (tanpa suara, tetapi lebih ke tingkah laku). Merawat hewan peliharaan apapun merupakan bagian dari amal kebaikan karena merupakan bentuk sedekah kepada hewan, tentunya jika kita melakukannya dengan ikhlas dan senang hati. Sebaliknya, jika sengaja mengurung hewan peliharaan dan tidak diberi makan, sama saja dengan menzaliminya dan tentu saja dosa besar.

Maloklusi pada Kelinci bisa Disebut Silent Killer, Terkadang Sulit Terdeteksi

 

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya: