12 Maret, 2020

Memindahkan Kucing Liar yang Meresahkan

Saya lebih senang menggunakan kata "memindahkan" daripada kata "membuang" terhadap kucing liar yang dianggap meresahkan, karena bagaimanapun kucing adalah makhluk hidup, bukan benda mati maupun sampah. Menjadi istimewa karena kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad Saw.

Keberadaan kucing liar dirasa meresahkan jika sering datang ke rumah dan:
1. Mulai merusak atap rumah
2. Berisik terutama di malam hari
3. Mengganggu kucing peliharaan di rumah (sering berkelahi, biasanya kucing rumahan dalam posisi kalah dan dikejar)
4. Mengganggu kucing betina yang dipelihara di rumah dan sedang dalam musim kawin. Pasti berisik, bisa merusak atap rumah, dan mengundang seluruh kucing jantan (termasuk kucing liar) di dekat rumah untuk datang hehe..
5. Khawatir rabies dan menularkan virus atau bakteri jahat, tidak hanya kepada hewan peliharaan, tapi juga manusia
6. Membuang kotoran sembarangan
7. Tidak beretika, suka mencuri makanan, padahal dihidangkan untuk manusia, suka berbuat onar, dan ngajak ribut kucing jantan peliharaan (persis seperti kelakuan preman jalanan yang suka memperebutkan wilayah atau anak-anak nakal yang suka nongkrong, berisik, dan berbuat iseng). Dalam dalam Bahasa Sunda biasa disebut dengan istilah ucing gering yang berarti kucing sakit karena kelakuannya yang kurang baik atau bahasa kekiniannya ga ada akhlak🤪. Tidak semua kucing liar seperti itu, ada yang cenderung sopan dan menunggu saat diberi makan.

Solusi:
1. Sela-sela atap rumah harus segera ditutup agar tidak dapat dimasuki kucing liar
2. Jika kucing liar mudah ditangkap, baiknya dimasukkan kandang khusus dan kandang harus terkunci rapat. Kucing liar seringkali suka memberontak dan bisa kabur jika ikatan kandang kurang kuat
3. Alternatif lain bisa juga dimasukkan ke kardus dan karung beras, tapi berisiko lepas karena karung beras mudah jebol dan kardus ikatannya kurang kuat. Atau kalau ingin lebih kuat bisa menggunakan karung goni
4. Usahakan kandang (kucing liar) ditutup kain agar kucing tidak melihat keluar. Jika dibiarkan melihat keluar, kucing kemungkinan besar akan balik lagi. Saya pernah memindahkan kucing yang dimasukkan ke kardus lalu dibawa menggunakan mobil dan dipindahkan ke pinggir tol tapi matanya tetap bisa melihat keluar. Akibatnya kucing balik lagi ke rumah dalam jangka waktu seminggu🤪. Padahal jarak dari rumah ke tol memakan waktu sekitar 20 menit menggunakan mobil
5. Usahakan kucing dipindahkan ke jalan bercabang dan dekat pasar (agar teralihkan mencari makanan dan kemungkinan kembali kecil)
6. Jika kucing liar sulit ditangkap, perlu dipancing makanan kesukaannya. Biasanya kewaspadaan kucing berkurang, maka kesempatan untuk menangkapnya. Jika tidak bisa menggunakan tangan sendiri, bisa menggunakan alat jaring khusus yang menyerupai ring basket🤪. Alat tersebut memang langka, saya cari di online memang jarang yang jual, seringnya yang berdiameter lebih kecil (penangkap kelinci). Mungkin harus merakit sendiri. 

Source: Tribunnews.com


Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:




24 komentar:

  1. saya tunggu tulisan berikutnya tentang di mana harus membuang kucing liar.. sepertinya jumlah populasi kucing jalanan sekarang meningkat dan membuang di tempat yang kurang tepat bisa mengganggu manusia lainya juga membahayakan kucing itu sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok. Thx masukannya. Idealnya kucing liar dilepaskan ke tempat yang sekiranya membuat mereka bisa bertahan hidup seperti sekitar pasar. Tapi harus diperhatikan populasinya, jika sudah padat harus dipindahkan ke tempat yang populasinya masih jarang. Biasanya ini tugas Pemkot, yang terkait dengan hewan tentunya

      Hapus
  2. Tips no.4 ini wajib banget ya, he, he. Kucing ternyata punya daya ingat yang luar biasa, bisa balik lagi meski sudah dibuang ke tempat yg jauh, hi, hi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Penglihatannya juga sangat tajam. Percuma jika ingin dilepaskan tapi matanya tetap bisa melihat keluar dijamin balik lagi walau jalannya bercabang hehe..

      Hapus
  3. wahh saya biasanya malah suka kasi makan kucing liar wkwkw. kalo udah di kasih makan nurut kok tinggal di angkat dan dipindahkan aja hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus kalau menurut. Cuma terkadang mereka jadi ngelunjak dan ngajak kawan-kawannya untuk pesta makanan hehe..

      Hapus
  4. Si kucing ini lucu tapi kalo udah menguasai atap rumah, wah brisik banget. Selalu ada cara untuk masum atap padahal atap udah rapet banget. Adaaa aja genteng yang pecah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget. Mereka sebetulnya antara kucing jantan saling kenal baik, tapi kalau sudah urusan rebutan wilayah, mesum, dan makanan, itu menjadi musuh satu sama lain hehe..

      Hapus
  5. Kalau ada alat yang mirip ring basket itu sepertinya lebih mudah ya. Tadinya saya membayangkannya ditangkap dengan tangan kosong, gimana caranya menangkap kucing liar dengan tangan kosong hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Tapi sepertinya sangat jarang yang jual. Harus merakit sendiri. Atau beli saja ring basket hehe..

      Hapus
  6. Membaca ini, saya teringat punya teman yang suka menampung kucing-kucing liar. Sampai-sampai dia dijuluki mama kucing. Hahaha. Kucing-kucingnya sampai puluhan ekor, dipelihara, kalau sakit diobati, kalau dia mudik (sebelum pandemi) ditaruh di penitipan hewan. Omong-omong jadi teringat juga sama kisah kucing sebelum ini yang namanya Charlie Chaplin. Banyak kisah kucing ya ternyata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sampai memelihara puluhan ekor kucing luar biasa itu, biasanya punya komunitas pecinta kucing dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Kucing liar di sini mungkin belum dihargai seperti di luar negeri hehe...

      Hapus
  7. Dulu keluarga saya suka pelihara kucing liar sampai kucingnya jadi beranak pinak, sekarang kapok jadinya hanya sebatas kasi makan di luar pintu depan saja. Tips di atas bisa dipraktekan nih kalau kucing liar di rumah saya terus bertambah banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya ada karakter kucing liar yang cenderung ngelunjak ya seperti yang ibu ceritakan hehe.. Walau hanya sebatas memberi makan di depan pintu harus siap meladeni kucing liar yang semakin banyak

      Hapus
  8. Kucing liar bnyk banget di rumah saya sampai buang kotoran di kaca depan mobil..euhh menyebalkan ..btw saya baru tau ada jaring untuk menangkap kucing ..bentuknya kayak jaring ikan ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah itu sih udah keterlaluan. Betul, seperti jaring ikan yang diikatkan ke benda berbentuk lingkaran menyerupai ring basket dan pegangan tiangnya harus panjang juga agar mudah untuk menangkap kucing liar. Sepertinya harus merakit sendiri

      Hapus
  9. hua saya bukan tipe pecinta binatang tapi tidak juga menyakiti mereka, bahkan membunuh nyamuk yang menggigit saja saya kadang mikir 2 kali. dan baca tulisan ini saya terenyuh banget, ternyata masih ada orangs ebaik ka Vicky juga. saya juga suka ada kucing ke rumah bolak balik, tapi saya belum ada minta mengurus binatang apalagi yang berbulu karena saya alergi sama bulunya, jadinya suka dipindahin ke mana gitu yang dia bisa dapat makan banyak. meski saya ga pelihara setidaknya tidak menyakitinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas apresiasinya. Dulu saya juga suka memelihara burung dan kelinci. Walau akhirnya memelihara kucinglah yang bertahan sampai sekarang. Memang tabiat kucing itu kalau ada yang ngasih makam dia akan mengiba, menghamba, dan cenderung ngelunjak. Bahkan gara2 makanan, bisa tawuran antar kucing hehe.. Tapi bagi yang alergi kucing baiknya tidak memelihara kucing dan tidak memberi makan kucing liar agar tidak mengundang kucing lain juga

      Hapus
  10. Ya ampun lucu.. kucing bisa hafal jalan jg toh. Padahal dibawa naik mobil yak. Makasih tipsnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah kucing diberikan kelebihan melalui ketajaman matanya hehe.. ok, sama2

      Hapus
  11. Wah. Ternyata memindahkan kucing liar pun ada triknya ya, Kak. Kucing yang hidup di sekitar lingkungan tempat tinggal saya untungnya tidak ada yang "gak ada akhlak" hahahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kucing ga ada akhlak biasanya kucing liar yang merasa terpinggirkan karena tidak ada yang memelihara, lalu hidup di jalanan sambil memperebutkan wilayah kemudian menjadi bar-bar kelakuannya hehe..

      Hapus

1. Silakan berkomentar secara bijak
2. Terbuka terhadap masukan untuk perbaikan blog ini
3. Niatkan blogwalking dan saling follow blog sebagai sarana silaturahim dan berbagi ilmu/kebaikan yang paling simpel. Semoga berkah, Aamiin :)😇
4. Ingat, silaturahim memperpanjang umur...blog ;)😜