Sumber: arenahewan.com |
14 Januari, 2023
Radang Konjungtiva pada Kucing
02 Juni, 2022
Kelinci dan Terwelu, Serupa tapi Tak Sama
Kelinci (Rabbit)
Kelinci (Rabbit) Dianalogikan Mobil Hotrod, Terlihat Bantet tapi Menggemaskan dengan Warna Bulu yang Bagus |
4. Habitat kelinci di daerah rerumputan
13. Kalau ini kucing diibaratkan jenis kucing liar.
Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
21 April, 2022
Penyakit Mematikan Maloklusi pada Kelinci Peliharaan
Ciri khas hewan kelinci adalah memiliki gigi tonggos. Namun, jika tonggosnya tidak wajar, giginya tumbuh panjang dan bahkan melengkung, kemungkinan kelinci mengalami penyakit maloklusi. Jika terlambat ditangani, maka hewan tersebut bisa mengalami depresi, murung, tidak mau makan, terdiam, dan bisa mengalami kematian mendadak.
Apa itu penyakit maloklusi? Maloklusi merupakan penyakit pada gigi yang tumbuh memanjang secara tidak wajar, tidak beraturan, bahkan melengkung, menyebabkan kelinci kesulitan untuk mengunyah makanan, biasanya diakibatkan salah asupan makanan. Penyakit ini bisa menyerang manusia juga lho, terutama pada anak-anak dengan akibat yang berbeda tentunya, seperti tidak mendapatkan ASI, perawatan gigi yang kurang tepat, kebiasaan mengisap jempol, sampai menggunakan dot atau menyusu dengan botol sampai usia 3 tahun (sumber: aladokter.com).
Ok, kembali ke topik maloklusi pada kelinci. Penyakit ini bisa saja tanpa gejala atau memiliki gejala khusus seperti :
- Menurunnya nafsu makan
- Berat badan turun drastis
- Air liur berlebihan sampai sering keluar dari mulut
- Napas bau
- Berdasarkan pengamatan, biasanya akan kesulitan saat membersihkan diri, justru malah merusak dan merontokkan bulu
- Murung dan malas bergerak
Penyebab:
- Faktor genetik
- Makanan yang lunak dan tidak berserat
- Traumatis seperti jatuh, gigitan hewan buas, dan kecelakaan
(sumber: rajapetshop.com).
Penyakit maloklusi menimpa salah satu kelinci Angora jantan peliharaan saya yang bernama Caca. Jadi, setelah berusia 1 tahun, ada yang berbeda pada gigi kelinci Caca, tampak abnormal dan terlihat tumbuh panjang tidak beraturan. Melihat ada yang tidak beres, Caca dibawa ke dokter hewan terdekat. Sampai di sana, 2 gigi depam Caca yang terkena maloklusi dipotong (sebelumnya dibius dulu) dan berhasil. Menurut dokternya, kemungkinan ini penyakit genetik dan bisa juga akibat salah makan, mengakibatkan penyakit yang disebut maloklusi.
Anehnya, setelah beberapa minggu, 2 gigi depan Caca kembali memanjang, akibatnya Caca kesulitan untuk mengunyah makanan, bahkan nafsu makannya menurun drastis, seketika itu juga badannya kurus kering dan tiba-tiba keesokan paginya mati mendadak sebelum sempat diperiksakan ke dokter hewan😓. Caca mati pada bulan Desember 2014, saat usianya menjelang 1 tahun. Bisa dikatakan pendek umur, karena seharusnya kelinci bisa bertahan hidup sampai 4 tahun. Caca lalu dikubur di taman belakang rumah.
Si Caca (Jantan) Mati Mendadak akibat Maloklusi |
Melihat dari kejadian berulang tersebut, penyakit maloklusi pada Caca kemungkinan akibat genetik dan pemberian makanan kelinci, terutama jenis kering (pelet) yang kurang tepat dan kurang bervariasi. Harus diakui untuk makanan keringnya (pelet) ini merupakan produk lokal seadanya yang nutisinya mungkin tidak selengkap produk impor. Lalu pemberian pelet kurang dibatasi, seharusnya dibatasi dan divariasikan dengan pemberian makanan lain seperti rumput, wortel, dan sebagainya.
Ada hikmah yang dipetik, bahwa setiap kelinci berbeda tingkat kesehatannya (biasanya tergantung genetik), cara merawatnya harus lebih telaten daripada memelihara kucing, karena kelinci lebih sensitif dari kucing. Jarang ada kelinci yang berumur panjang (4 tahun ke atas). Kelinci punya perasaan yang tajam seperti halnya kucing. Akan tetapi, cara mengekspresikannya yang berbeda (tanpa suara, tetapi lebih ke tingkah laku). Merawat hewan peliharaan apapun merupakan bagian dari amal kebaikan karena merupakan bentuk sedekah kepada hewan, tentunya jika kita melakukannya dengan ikhlas dan senang hati. Sebaliknya, jika sengaja mengurung hewan peliharaan dan tidak diberi makan, sama saja dengan menzaliminya dan tentu saja dosa besar.
Maloklusi pada Kelinci bisa Disebut Silent Killer, Terkadang Sulit Terdeteksi |
Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
03 Januari, 2022
Kucing Tuksedo Peliharaan
02 Agustus, 2021
Makanan dan Minuman yang Bisa Dikonsumsi Manusia tapi Berbahaya bagi Kucing
Makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi kucing
1. Bawang-bawangan
- Semua jenis bawang, baik bawang merah, putih, dan bombai
- Biasa dicampur dalam roti, pizza, dan sejenisnya
- Bisa mengiritasi sistem pencernaan kucing
Kucing di Rumah Malah Doyan Makan Kerupuk🐈🤭 |
- Jika berlebihan tidak baik untuk ginjal dan usus kucing
2. Susu
25 Mei, 2021
Makanan Kering untuk Kucing Penuh Belatung
Inilah Bungkus Makanan Kucing yang Dipenuhi Belatung. Sumber: Foto Pribadi |
Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
01 April, 2021
Tips Agar Kucing Melatih Cakarnya di Tempat yang Semestinya
Banyak pemilik kucing peliharaan yang tidak menyadari bahwa kucingnya sering mencakar perabotan rumah tangga, mulai dari kaki kursi, gorden, sofa, sampai ban motor atau mobil 😭. Tentu saja hal tersebut membuat berang majikannya. Pemilik rumah baru menyadari banyak barang kesayangannya yang baret akibat cakaran kucing di luar kewajaran. Ini mirip-mirip dengan kucing yang kencing atau berak sembarangan.
Kucing pada umumnya menganggap kegiatan mencakar benda apapun di sekitarnya sebagai rutinitas, tidak hanya saat menjadi kucing liar, melainkan juga kucing peliharaan. Kegiatan tersebut ternyata bermanfaat untuk:
1. Mengasah cakarnya agar semakin kuat dan siap menghadapi musuh (kucing pun perlu berlatih beladiri😎)
2. Melatih otot jari, kaki, sampai punggung (kucing pun perlu olahraga💪🏻)
3. Mencegah stres, sehingga mood selalu positif
4. Penanda wilayah agar musuh tidak berani mendekat.
Tentunya untuk kucing peliharaan harus diarahkan agar melatih cakarnya di tempat yang semestinya, bukan malah merusak barang yang kita dibutuhkan dan menimbulkan masalah baru. Berikut tipsnya:
1. Memberikan respons yang tepat (tanda kita kurang suka) jika kucing mencakar barang yang salah. Misal dengan bertepuk tangan sambil berteriak hush atau berkata jangan (dengan intonasi jangan terlalu keras) sambil menggerakkan telunjuk tentunya membuat kucing akan berpikir bahwa tindakannya tidak disukai oleh majikannya. Agar menjadi kebiasaan yang baik, perlu dilakukan secara berulang
2. Jika barang di rumah masih dicakar kucing, tutup dengan plastik yang diberi selotip karena kucing tidak menyukai sesuatu yang lengket dan menempel pada cakarnya
3. Alihkan perhatiannya ketika hendak mencakar, seperti mengajak bermain atau memberi makanan yang disukainya
4. Paling simpel coba semprotkan spray isi air saat kucing akan mencakar benda di sekitarnya. Air sangat dibenci kucing dan setiap akan mencakar lalu disemprot air membuat kucing berpikir ulang akan tindakannya
5. Jika masih tidak efektif, bisa memanipulasi aroma yang biasa ditandai kucing saat mau mencakar benda yang diincarnya dengan membuat sendiri aroma tertentu dari bahan cuka, minyak sitrus, dan bawang putih, lalu disemprotkan ke daerah yang diincar kucing. Dengan demikian, kucing tersebut tidak akan ke daerah yang yang sudah diincarnya karena berpikir sudah ditandai (sumber: hot.liputan6.com). Selain itu, bisa juga dicoba aroma kulit jeruk dan pengharum ruangan
6. Menyediakan alat cakar khusus kucing, biasa disebut cat scratcher yang dijual di petshop maupun marketplace dengan harga mulai Rp. 20 ribuan-Rp. 350 ribu. Umumnya berbentuk tiang yang diilit tali goni. Semakin mahal cat scratcher, semakin bagus, bentuknya bertingkat, dan tampak seperti taman bermain bagi kucing.
7. Beri pujian saat kucing senang bermain menggunakan cat scratcher. Sebaliknya, usir kucing saat berubah pikiran dan hendak mencakar benda kesayangan kita. Kembali arahkan untuk menggunakan cat scratcher
8. Letakkan cat scratcher di tempat strategis yang sering didatangi dan disukai kucing, seperti sudut ruangan dan di sekitar barang-barang yang rentan terkena cakar kucing, seperti kaki kursi, kaki meja, sofa, karpet, jok motor, sampai ban kendaraan
9. Membeli spray pengusir kucing, dijual di petshop maupun marketplace dengan harga mulai dari Rp. 40 ribuan. Nantinya spray disemprotkan ke daerah yang sering didatangi kucing dan melakukan kegiatan yang dirasa mengganggu, seperti berak/kencing sembarangan, tidur sembarangan, sampai mencakar benda sekitar. Cukup efektif membuat kucing kabur karena aroma spray yang tentunya dibenci kucing.
Ada yang berpendapat, jika keterlaluan, bisa dilakukan langkah ekstrem dan murah seperti menggunting cakar kucingnya. Tentu itu cara paling cepat agar barang terhindar dari cakaran kucing. Tapi ingat ada dampak negatifnya, seperti kucing menjadi lemah dan berkurang kekuatannya, terutama jika ada musuh mendekat. Lama kelamaan kucing menjadi tidak percaya diri, stres, dan menimbulkan masalah serta penyakit baru. Bahkan, di Eropa, kegiatan menggunting cakar kucing merupakan pelanggaran hukum yang sering tidak disadari (sumber: id.wikihow.com). Bisa dikatakan menggunting cakar kucing merupakan pelanggaran Hak Asasi Kucing 🐱. Hukum di Indonesia tentang perawatan hewan peliharaan diatur dalam Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan terbaru Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) belum sedetail itu. Jadi, kita harus bertindak bijak jika hewan peliharaan kita melakukan sesuatu yang tidak disukai. Perhatikan sisi psikologisnya juga🙏.
Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
Blog 1: vickycahyagi.com
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com