20 Januari, 2020

Penyakit Flu pada Kelinci atau Terwelu



Baik kelinci atau terwelu lahir dari keluarga yang sama, Leporidae. Tapi, mereka punya sedikit berbeda. Kelinci lebih pendek dan lebih gemuk dari kelinci. Kelinci lebih mudah dilatih dan dirawat (untuk hewan peliharaan). Daging kelinci lebih enak daripada daging kelinci. Sementara terwelu lebih liar tetapi lebih kuat dari kelinci. Kelinci bisa berlari lebih cepat dari kelinci. Namun, terwelu tidak akan cocok dirawat oleh manusia, dan harus dibiarkan bebas di alam liar.
Kedua hewan imut rentan terhadap penyakit. Salah satunya adalah flu. Indikatornya kelinci / terwelu terlihat lemas, diam (tidak selincah biasanya), mata berair, nafsu makan buruk, keluar air liur dari mulut secara tidak wajar, dan bersin-bersin

Sebelum kelinci / terwelu menjadi lebih parah, lakukan instruksi ini:
- Anda harus memisahkan kelinci / terwelu yang sakit dengan kelinci /terwelu yang sehat dan juga hewan peliharaan lainnya. Selain itu, kelinci / terwelu yang sakit harus dijauhkan dari manusia, terutama anak-anak, karena ia menular dengan cepat
- Anda harus membersihkan kandang kelinci / terwelu yang sakit setiap hari. Karena kotoran kelinci / terwelu yang sakit berpotensi menyebarkan penyakit lain
- Keringkan di bawah sinar matahari kelinci / terwelu anda yang sakit (sampai jam 9 pagi), untuk mengusir kuman
 - Mengeringkannya di bawah sinar matahari kelinci / terwelu Anda yang sakit
- Semprotkan pelarut antiseptik ke bagian hidung kelinci / terwelu yang sakit dan bersihkan hidungnya dari kotoran
- Berikan kelinci / terwelu Anda nutrisi yang baik
Source: dunsterhouse.co.uk

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:




mm

17 Januari, 2020

Kelinci Peliharaan di Rumahku Mati Mendadak

Beberapa tahun yang lalu, teman adikku memberikan hadiah sepasang kelinci Angora (ada yang menyebutnya Anggora, itu benar juga, tapi jangan menyebut Anggoro, itu nama orang hehe..). Pemberian hadiah kelinci sebagai tanda balas jasa atas kebaikan adikku. Singkat cerita, sepasang kelinci Angora berumur 3 bulanan yang dibeli dari Lembang seharga ratusan ribu rupiah per ekornya, tiba di rumahku, beserta kandangnya. Kelinci tersebut diberi nama Bubu (yang betina berwarna coklat) dan Caca (yang jantan berwarna abu-abu). Nama tersebut terinspirasi film kartun jadul Bubu dan Chacha. Bubu itu anak laki-laki berumur 3 tahun, sedangkan Chacha itu anjing peliharaan yang bereinkarnasi jadi mobil mainan.Uniknya, nama Bubu dan Chacha sering menjadi nama manusia juga, Bubu biasanya nama laki-laki, sedangkan Chacha lebih fleksibel, bisa nama laki-laki khas Sunda (contoh penyanyi dangdut Caca Handika), bisa juga nama perempuan (contoh artis Chacha Frederica).
 
Kelinci Bubu pada awalnya disangka berjenis kelamin jantan, nyatanya berjenis kelamin betina, sedangkan kelinci Caca pada awalnya disangka berjenis kelamin betina (karena langsing), nyatanya berjenis kelamin jantan. Sempat terkecoh dengan fisiknya yang besar disangka jantan, justru kelinci betina memang lebih besar dan berisi daripada kelinci jantan yang cenderung langsing. Wajah kelinci betina cenderung lonjong besar, sedangkan wajah kelinci jantan cenderung bulat kecil.

Bubu (coklat, betina) dan Caca (abu-abu, jantan)






















Pada saat awal-awal dipelihara di rumah, kedua kelinci berumur sekitar 3 bulan. Menurut penjualnya, kedua kelinci tersebut harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Untuk itu, kedua kelinci kecil tersebut harus lebih sering dikandangkan, boleh keluar dari kandang dibatasi 1-2 jam saja, itupun di sekitar taman saja, dan harus diawasi, khawatir ancaman predator seperti tikus, kucing, dan maling hehe..Makanan pun harus diperhatikan, kapan harus memberi sayuran hijau, rerumputan, pelet kering, dan sebagainya. Cara memandikan cukup dibedaki saja, walaupun boleh sesekali dimandikan, tapi hati-hati, kelinci sangat sensitif terhadap air. Jangan sampai, niat memandikan, malah berontak dan mencederai tulang kaki kelinci. Lebih aman sih dibedakin saja.

Setelah kedua kelinci berusia hampir 1 tahun, ada yang berbeda pada gigi kelinci Caca. Jika gigi kelinci Bubu tampak normal (bagian atas dan bawahnya tampak rapi dan pendek), maka gigi Caca tampak abnormal dan terlihat tumbuh panjang tidak beraturan. Melihat ada yang tidak beres, Caca dibawa ke dokter hewan. Sampai di sana, gigi Caca dipotong (sebelumnya dibius dulu) dan berhasil. Menurut dokternya, kemungkinan ini penyakit genetik dan bisa juga akibat salah makan, mengakibatkan penyakit yang disebut malocclusion.

                                                                      Malocclusion



                          Gigi Caca mulai bermasalah, ketika sudah dipotong tumbuh abnormal lagi

Anehnya, setelah beberapa minggu, gigi Caca kembali memanjang (berbeda dengan gigi Bubu yang normal-normal saja), akibatnya Caca kesulitan untuk mengunyah makanan, bahkan nafsu makannya menurun drastis, seketika itu juga badannya kurus kering dan tiba-tiba keesokan paginya mati mendadak😓. Caca mati pada bulan Desember 2014, saat usianya menjelang 1 tahun. Bisa dikatakan pendek umur, karena seharusnya kelinci bisa bertahan hidup sampai 4 tahun. Caca lalu dikubur di taman belakang rumah.

Sementara kelinci Bubu bisa hidup sampai berusia 3 tahun, sehat dan gemuk. Makannya pun lahap dan cenderung rakus, apapun dimakan, mulai dari makanan kelinci pada umumnya (rumput, sayur hijau, dan pelet kering) sampai snack seperti wafer pun doyan hehe..


                                                            
                                                  Si Bubu terlihat lebih fotogenik😄

Semua terlihat baik-baik saja, sampai pada bulan Juli 2017, pada malam harinya, ada yang aneh dengan kedua kaki Bubu, sama sekali tidak bisa digerakkan, lumpuh, dan jalannya pun berat, seperti diseret, ketika memaksakan diri, Bubu malah sempoyongan, sempat jatuh beberapa kali, walaupun masih bisa berjalan. Di situ sudah mulai curiga, tapi karena masih bisa jalan, mungkin masih wajar lah. Tapi, keesokan harinya, Bubu terlihat bengong di satu tempat, seperti tidak semangat, mata berair, dan tidak mau makan. Baru saja mau mengecek badannya, tiba-tiba badannya mengejang, kaku, dan mati seketika😲. Proses mengejang (mungkin lagi sakaratul maut) sempat dilihat oleh dua kucing yang kebetulan sedang bermain di situ. Mereka terlihat bengong, mungkin melihat malaikat maut... Setelah itu, Bubu dikubur di taman belakang rumah.

Sumber: kelinci-wongkito.blogspot.com


                        Liat tali rafia yang dibungkus kresek kemudian diikat..jadi inget kelinci😬😬

Ada hikmah yang dipetik dari kematian mendadak kedua kelinci, bahwa setiap kelinci berbeda tingkat kesehatannya (biasanya tergantung genetik), cara merawatnya harus lebih telaten, karena kelinci lebih sensitif dari kucing. Jarang ada kelinci yang berumur panjang (4 tahun ke atas). Kelinci punya perasaan yang tajam seperti halnya kucing. Tapi, cara mengekspresikannya yang berbeda (tanpa suara, tapi lebih ke tingkah laku). Merawat hewan peliharaan apapun itu membutuhkan cara dan perhatian yang berbeda. Dan tidaklah sia-sia dan buang-buang duit, tenaga, dan waktu, jika harus merawat hewan peliharaan, karena perbuatan tersebut termasuk bagian dari sedekah, yaitu sedekah terhadap hewan. Tentunya harus seimbang sedekah terhadap hewan, alam, dan terutama terhadap sesama manusia. Mereka mungkin tidak bisa membalas, tapi Allah-lah yang membalas. Tapi, ada pernyataan yang menggelitik, jangan sampai sedekah kepada hewan jumlahnya melebihi sedekah terhadap sesama manusia (ada benarnya juga ya..). Kita bisa beli makanan hewan impor yang harganya puluhan ribu rupiah tiap minggu, tapi sedekah terhadap manusia hanya ribuan rupiah setiap minggunya, itupun hanya saat Jum'atan saja hehe..

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:
Blog 1: vicagi.blogspot.com
Blog 2: healthyhumanityvicagi.blogspot.com
Blog 3: listrikvic.blogspot.com







16 Januari, 2020

Si Cowy Hanya Mau Makanan Tertentu

Saya memiliki beberapa kucing kampung untuk dipelihara di rumah. Salah satu kucing kampung jantan dewasa peliharaan saya  yang bernama Cowy (karena berwarna hitam putih seperti warna sapi/cow😜) memiliki kebiasaan buruk, yaitu pemilih terhadap makanan daging. Kebiasaan tersebut mulai terlihat ketika Cowy terbiasa diberi makanan basah khusus kucing merek Whiskas dalam setahun terakhir.
Sumber: Akun Ig Penulis & Survei Toluna

Ketika diberi Whiskas basah (kaleng), Cowy begitu lahap dan cepat menyantapnya. Namun, dalam kondisi yang sama diberi daging sate berbumbu misalnya, maka Cowy hanya mencium aroma dan dijilat sesaat lalu kabur begitu saja tanpa rasa bersalah seakan tidak menghargai si pemberinya hehe... Selera makan Cowy kalah dari kucing peliharaan saya yang lain, kucing kecil di sebelah rumah, bahkan tikus got yang mendapat durian runtuh untuk menghabiskan makanan yang tidak dimakan Cowy tersebut😱 . Uniknya, setelah Cowy kabur (dalam keadaan masih lapar tentunya), saya melihat Cowy malah makan rumput atau makan makanan basi di tempat sampah. Saya juga heran kenapa bisa seperti itu? Apa bentuk protes? Ternyata tidak. Kucing memakan rumput akibat tidak enak badan dan untuk membersihkan parasit. Bahkan beberapa diantaranya setelah makan rumput dimuntahkan kembali agar membuat kucing lebih baik. Intinya memang si kucing dalam keadaan mood yang kurang baik😾 (sumber: https://sains.kompas.com).


Setelah saya search di google, ternyata kasus kucing pemilih terhadap makanan lumrah terjadi, tidak hanya berlaku bagi kucing impor peliharaan (rumahan), tapi juga kucing kampung peliharaan. Saya sempat beranggapan itu hanya berlaku untuk kucing impor saja, ternyata tidak.

Beberapa faktor penyebab kucing menjadi pemilih terhadap makanan:
1. Kebiasaan makan mereka saat masih kecil/kitten terbawa hingga dewasa

2. Kebiasan kucing diberi makanan enak yang sama dalam waktu yang lama menyebabkan kucing tidak mau mencoba makanan yang baru

3. Kucing merasa tidak begitu lapar walaupun suka rewel dan mengeong. Kucing rumahan biasanya jarang bergerak sehingga makannya pun lebih sedikit daripada kucing yang senang bergerak

4. Aroma makanan basah tertentu saja (terutama aroma ikan dan makanan daging kalengan) yang sangat disukai kucing sehingga menggugah selera makan kucing. Bandingkan dengan aroma makanan kering kucing yang kurang mantap atau aroma bumbu rempah yang dianggap aneh sehingga hanya dimakan sedikit bahkan tidak dimakan sama sekali

5. Faktor usia menyebabkan indera penciuman dan pengecap kucing berkurang fungsinya. Usia Cowy sebetulnya belum terlalu tua, masih di bawah 7 tahun. Kucing disebut tua jika sudah berusia 7 tahun ke atas. Usia 7 tahun pada kucing sepantaran dengan usia 56 tahun pada manusia

6. Kucing sensitif terhadap bahan kimia berbahaya pada makanan, namun sistem pencernaannya kuat terhadap makanan basi misalnya, jelas lebih kuat dari sistem pencernaan manusia. Jika kucing lapar diberi sisa daging enak yang baru dikonsumsi manusia dan kucing menolak lalu kabur, jangan-jangan itu daging mengandung bahan kimia dan pengawet berbahaya😱.

Solusi:
1. Mengganti makanan kucing setiap sebulan sekali. Seperti si Cowy dibiasakan untuk tidak terus-menerus diberi makanan Whiskas basah dan kering, tapi juga diganti dengan makanan sejenis merek lain dan juga variasi makanan lain seperti sarden, daging ayam goreng, daging sapi, dan sebagainya. Khusus daging berbumbu, ada baiknya jika bumbunya dibersihkan terlebih dulu. Terkadang kucing suka mual terhadap bumbu tertentu. Kucing pun seperti manusia akan bosan jika diberi makanan dengan bumbu yang itu-itu saja

2. Kombinasikan makanan basah dan kering. Misal pagi makanan basah khusus kucing, siang makanan sisa manusia, dan malam malam makanan kering khusus kucing. Uniknya, Cowy senang juga senang makan roti tertentu😜

3. Kondisi tidak mau makan tidak melulu akibat bosan, bisa saja kucing kurang vitamin dan kurang gerak juga. Vitamin dapat dibeli di petshop mulai dari yang Rp. 20 ribuan sampai Rp. 200 ribu. Sama saja dengan manusia, ada yang sulit makan perlu suplemen penambah nafsu makan. Kecuali jika sudah diberi vitamin kucing tetap tidak mau makan dan terlihat lemas, memang harus diperiksa ke dokter hewan. Sedangkan faktor kurang gerak harus diantisipasi dengan sering diajak bermain oleh pemiliknya

4. Jangan memberi makanan yang mengandung bahan kimia dan pengawet berbahaya walau itu daging enak, kucing sudah pasti menolaknya
(Sumber: www.rajapetshop.com, www.farmbos.com, & www.fauna.id).

Demikian artikel saya, kucing pemilih terhadap makanan harus dicari akar masalahnya, apakah memang hanya akibat bosan, salah pola makan, atau kurang vitamin. Jika kucing tidak pemilih terhadap makanan, maka itu artinya memiliki nafsu makan yang baik dan kucing bisa dikatakan sehat. Tapi, bukan berarti karena tidak pemilih, kucing malah diberi sayuran, nasi uduk, tahu tempe, dan kue kering, ya mana mau😜.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english), dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima Kasih. Berikut link-nya:
Blog 1: vickycahyagi.com