10 Mei, 2020

Kucing Peliharaan pun Waspada Covid-19

Selama ini banyak yang menanggap hewan peliharaan seperti kucing tidak mungkin terinfeksi Covid-19. Apalagi kucing peliharaan sudah pasti lebih terjaga kebersihannya dan terjamin kebutuhan nutrisinya, sehingga daya tahan tubuhnya pun kuat. Ternyata, anggapan tersebut salah besar. Berita terakhir, tanggal 8 Mei 2020, seekor kucing peliharaan di Spanyol bernama Negrito dinyatakan positif terinfeksi virus korona. Ironisnya, penularan bukan dari sesama hewan yang terinfeksi, tapi dari manusia😱. Dalam kasus ini, Negrito tertular dari seorang profesor yang sedang melakukan otopsi pada kucing tersebut. Kasus tersebut menjadi kasus ke-6 secara global dengan sumber penularan yang sejenis, yaitu dari manusia yang terinfeksi ke kucing peliharaan (sumber: https://republika.co.id). Uniknya, belum ditemukan sumber penularan dari sesama kucing dan juga dari kucing ke manusia. Saya pun sempat heran justru kasus ini menimpa kucing peliharaan, bukan kucing liar yang sudah tentunya lebih tidak steril dari kucing peliharaan. Ternyata, masalahnya bukan steril atau kurang steril, tapi sumber penularannya dari manusia yang terinfeksi dan kucing peliharaan tersebut berada dekat dengan banyak manusia, termasuk pemilik kucing peliharaan.

Menurut Guru Besar Universitas Airlangga, Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom, kucing merupakan hewan yang paling rentan terinfeksi Covid-19😱. Akibatnya, kucing menjadi tempat tinggal yang aman bagi virus infeksius (sumber: https://surabaya.liputan6.com).

Apa saja gejalanya? kucing peliharaan yang terinfeksi Covid-19 umumnya mengalami diare, mual, muntah, dan gangguan pernapasan sekaligus. Pemilik kucing peliharaan tersebut tidak boleh membiarkan hal tersebut dan harus segera bertindak. Segera kirim sampel muntahan dan tinja kucing untuk diperiksa di laboratorium dan diketahui hasilnya. Sama seperti manusia, kucing peliharaan yang terinfeksi tersebut perlu diisolasi secara mandiri. Ada kasus setelah 9 hari isolasi mandiri, gejala menghilang dan kucing peliharaan sembuh total.

Anak Kucing dan Animasi Covid-19. Foto: Anak Kucing Peliharaan Saya di Rumah

Melihat sudah beberapa kasus kucing peliharaan yang terinfeksi Covid-19, tentunya perlu ada langkah antisipasi:
1. Perhatikan potensi sumber penularan, meliputi:
- Manusia yang terinfeksi Covid-19. Apalagi kedekatan antara manusia dengan kucing peliharaan harus diwaspadai
- Hewan liar seperti kelelawar
- Sesama kucing yang terinfeksi Covid-19 
- Konsumsi makanan seperti daging mentah yang tidak jelas asal-usulnya
- Interaksi kucing peliharaan dengan hewan lain

2. Menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan kucing peliharaan (termasuk rutin dimandikan)

3. Nutrisi hewan peliharaan dipenuhi. Jika perlu divaksin juga agar daya tahan tubuh semakin kuat

4. Dianjurkan untuk sering mengurung kucing peliharaan di dalam rumah. Alangkah lebih baiknya jika di dalam rumah tersebut ada taman kecil khusus kucing agar kucing tidak mudah stres. Jika kucing dibiarkan keluar, pastikan jauhkan dari oranglain yang tidak dikenal maupun hewan lain

5. Sama seperti manusia, jika kucing stres, maka daya tahan tubuh melemah dan di situ virus mudah masuk. Jadi, hindari stres

6. Hindari kontak yang tidak perlu dengan kucing peliharaan, seperti pelukan atau menjilat

7. Jangan menyentuh anjing oranglain yang tidak kita kenal. Hal ini berlaku baik bagi kucing peliharaaan maupun pemiliknya

8. Jika kucing peliharaan dilepas, maka dia akan berjemur secara otomatis dan itu bagus bagi daya tahan tubuhnya. Tapi jika sering dikurung, maka sebaiknya tetap dijemur bersama kandangnya, maksimal 20 menit. Lebih dari itu, tidak baik, justru bisa mengakibatkan kucing mudah stres dan menimbulkan penyakit baru.

Tentunya bagi setiap pemilik hewan peliharaan, khususnya kucing harus mulai menyadari akan bahaya dari Covid-19 yang ternyata dapat menginfeksi kucing dan mengetahui bagaimana langkah antisipasinya. Jikalau sudah terinfeksi, apa yang harus dilakukan. Pertanyaan terakhir, apa kucing perlu memakai masker?😁

Sumber: theconversation.com. Masker Tidak Diperlukan bagi Kucing, kalaupun Dipaksa untuk Menggunakannya, Dalam Sekejap Langsung Dirobek dengan Cakarnya karena Membuat Tidak Nyaman🐈

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:




02 April, 2020

Manfaat Memelihara Kucing yang Tidak Disadari

Bagi sebagian orang, kucing dianggap sebagai hewan yang merepotkan, membuat kotor halaman rumah akibat kencing dan berak sembarangan, bahkan sampai ada yang fobia kucing. Tapi, jika diteliti lebih lanjut, mereka tidak menyadari ada manfaat dari memelihara kucing yang tidak disadari dari perspektif agama Islam maupun psikologi:

1. Dalam Islam, kucing merupakan hewan kesayangan Rosulullah Nabi Muhammad Saw. Bahkan saking sayangnya, beliau tidak tega mengganggu kucing peliharaannya yang sedang tidur. Kucing beliau bernama Muezza. Dengan menyayangi kucing dan menjadikannya hewan peliharaan, kita akan mendapatkan dua pahala, yaitu pahala memelihara hewan dengan baik dan pahala melakukan kebaikan yang dicontoh Rosulullah Saw. Tapi sebaliknya, jika menyiksa kucing, dosanya pun akan berlipat, karena menyakiti hewan ciptaan Allah Swt dan menyakiti hati Rosulullah Saw yang begitu memuliakan kucing

2. Di samping itu, dengan izin Allah Swt, kucing juga dapat mendengarkan suara azan. Buktinya kucing kesayangan Rosulullah Saw mengeong saat mendengarkan azan. Masya Allah

3. Kucing bermanfaat memangsa atau minimal mengusir binatang yang dianggap mengganggu di rumah kita, seperti serangga, tikus, bahkan ular

4. Kucing bisa menetralisir aura negatif yang ada di rumah, entah itu sifat emosian dan stres dari pemilik rumah, maupun jin jahat

5. Kucing terbukti ampuh sebagai terapi penyakit tertentu, terutama yang berkaitan dengan psikologi, kejiwaan, dan emosi manusia. Bagi orang yang memiliki sifat temperamen, memelihara kucing efektif untuk meminimalisir sifat temperamen. Bahkan, bagi yang mengalami insomnia, memelihara kucing menjadi terapi yang efektif

6. Saat di rumah sedang sendiri, maka kucing menjadi teman yang tepat untuk meminimalisir rasa kesepian dan khawatir takut ini itu

7. Bagus untuk melatih empati dan kepekaan anak agar saat dewasa menjadi pribadi yang lebih peduli terhadap lingkungan sekitar

8. Kucing sebagai ladang bersedekah untuk menarik rezeki, minimal dengan memberi makanan sisa yang masih layak, seperti sisa daging dan tulang ayam

9. Dengan memandikan kucing dan bermain dengan kucing di taman membuat tubuh kita bergerak aktif dan berkeringat. Sebagai salah satu bentuk olahraga ringan juga

10. Kucing dibenci ular, sehingga jika ada ular di sekitar rumah kita, maka kucing cukup efektif untuk mengusir ular, terutama ular kecil.


Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:













12 Maret, 2020

Memindahkan Kucing Liar yang Meresahkan

Saya lebih senang menggunakan kata "memindahkan" daripada kata "membuang" terhadap kucing liar yang dianggap meresahkan, karena bagaimanapun kucing adalah makhluk hidup, bukan benda mati maupun sampah. Menjadi istimewa karena kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad Saw.

Keberadaan kucing liar dirasa meresahkan jika sering datang ke rumah dan:
1. Mulai merusak atap rumah
2. Berisik terutama di malam hari
3. Mengganggu kucing peliharaan di rumah (sering berkelahi, biasanya kucing rumahan dalam posisi kalah dan dikejar)
4. Mengganggu kucing betina yang dipelihara di rumah dan sedang dalam musim kawin. Pasti berisik, bisa merusak atap rumah, dan mengundang seluruh kucing jantan (termasuk kucing liar) di dekat rumah untuk datang hehe..
5. Khawatir rabies dan menularkan virus atau bakteri jahat, tidak hanya kepada hewan peliharaan, tapi juga manusia
6. Membuang kotoran sembarangan
7. Tidak beretika, suka mencuri makanan, padahal dihidangkan untuk manusia, suka berbuat onar, dan ngajak ribut kucing jantan peliharaan (persis seperti kelakuan preman jalanan yang suka memperebutkan wilayah atau anak-anak nakal yang suka nongkrong, berisik, dan berbuat iseng). Dalam dalam Bahasa Sunda biasa disebut dengan istilah ucing gering yang berarti kucing sakit karena kelakuannya yang kurang baik atau bahasa kekiniannya ga ada akhlak🤪. Tidak semua kucing liar seperti itu, ada yang cenderung sopan dan menunggu saat diberi makan.

Solusi:
1. Sela-sela atap rumah harus segera ditutup agar tidak dapat dimasuki kucing liar
2. Jika kucing liar mudah ditangkap, baiknya dimasukkan kandang khusus dan kandang harus terkunci rapat. Kucing liar seringkali suka memberontak dan bisa kabur jika ikatan kandang kurang kuat
3. Alternatif lain bisa juga dimasukkan ke kardus dan karung beras, tapi berisiko lepas karena karung beras mudah jebol dan kardus ikatannya kurang kuat. Atau kalau ingin lebih kuat bisa menggunakan karung goni
4. Usahakan kandang (kucing liar) ditutup kain agar kucing tidak melihat keluar. Jika dibiarkan melihat keluar, kucing kemungkinan besar akan balik lagi. Saya pernah memindahkan kucing yang dimasukkan ke kardus lalu dibawa menggunakan mobil dan dipindahkan ke pinggir tol tapi matanya tetap bisa melihat keluar. Akibatnya kucing balik lagi ke rumah dalam jangka waktu seminggu🤪. Padahal jarak dari rumah ke tol memakan waktu sekitar 20 menit menggunakan mobil
5. Usahakan kucing dipindahkan ke jalan bercabang dan dekat pasar (agar teralihkan mencari makanan dan kemungkinan kembali kecil)
6. Jika kucing liar sulit ditangkap, perlu dipancing makanan kesukaannya. Biasanya kewaspadaan kucing berkurang, maka kesempatan untuk menangkapnya. Jika tidak bisa menggunakan tangan sendiri, bisa menggunakan alat jaring khusus yang menyerupai ring basket🤪. Alat tersebut memang langka, saya cari di online memang jarang yang jual, seringnya yang berdiameter lebih kecil (penangkap kelinci). Mungkin harus merakit sendiri. 

Source: Tribunnews.com


Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:




06 Februari, 2020

Mulut Kucing Berliur

Kondisi kesehatan kucing yang bermasalah dapat dilihat dari mulutnya. Jika mulut mengeluarkan air liur secara berlebihan, hampir dipastikan kucing sedang sakit
Mulut Kucing Berliur. Sumber: hobibinatang.com
Penyakit/gangguan yang kemungkinan muncul adalah:
1. Masalah gigi dan gusi
- Sariawan
- Gigi berlubang
- Radang gusi
2. Dehidrasi akibat kurang minum
3. Stres
4. Gangguan pernapasan
5. Penyakit dalam

Kondisi tersebut jangan dibiarkan, apalagi jika nafsu makannya juga menurun. Kucing seringkali bersembunyi jika sakit semakin parah dan akan menemui ajalnya. Jadi, segera bawa ke dokter hewan terdekat sebelum keadaan bertambah parah.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

Kucing yang Dilepas Balik Lagi

Istilah dilepas sepertinya konotasi yang lebih halus daripada dibuang. Saya terpaksa pernah melepas kucing jantan yang bernama Belang (foto sudah terhapus) karena di rumah sudah kebanyakan kucing dan sering berantem juga. Belang dimasukkan ke kandang kucing tanpa ditutup koran dan diletakkan di dalam mobil bagian belakang untuk dilepas ke daerah pinggiran tol (20 menit dari rumah). Lalu apa yang terjadi? Sekitar seminggu kemudian kucing balik lagi ke rumah tanpa kekurangan apapun hehe... Kesalahan utamanya adalah saat di mobil, kucing dibiarkan melihat secara bebas, dan dengan penglihatan yang tajam dia bisa balik lagi walau membutuhkan waktu sekitar seminggu.
Sumber: brilio.net
Alasan ilmiah kucing yang dilepas bisa balik lagi:
1. Kucing ahli navigasi, tidak hanya penglihatan tapi juga penciuman. Tapi memang utamanya di penglihatan
2. Daya ingat yang kuat

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

Waspada VIrus Toxoplasma pada Kucing

Terkadang kita cukup memahami bahwa kucing kampung liar berpotensi menularkan virus toksoplasma kepada manusia, tapi kurang menyadari bahwa kucing kampung liar tersebut juga berpotensi menularkan toksoplasma kepada hewan peliharaan di rumah.

Kucing yang terinfeksi toksoplasma secara alami mengeluarkan parasit bersama kotoran. Akan tetapi, tetap saja ada parasit yang tertinggal di bulu dan berpotensi menular melalui sentuhan. Jika tertular kepada manusia, maka manusia yang terinfeksi akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, radang tenggorokan, dan gejala flu lainnya. Bahkan, menjadi lebih berbahaya lagi jika yang terinfeksi sedang hamil karena berpotensi keguguran.
Toksoplasma. Sumber: doktersehat.com
Pengobatan:
- Penderita bisa pulih secara alami dalam 6 minggu dengan memperhatikan pola makan, minum,dan istirahat. Jika tidak ada perubahan, harus diperiksakan ke dokter
- Namun untuk penderita yang hamil harus segera diperiksakan ke dokter dikhawatirkan akan terjadi komplikasi

Antisipasi:
- Hindari kontak dengan kucing liar dan hewan liar lainnya
- Hindari kucing peliharaan memakan tikus dan bersentuhan dengan hewan liar
- Mandikan kucing peliharaan secara rutin
- Selalu mencuci tangan setelah menyentuh kucing peliharaan

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

Penyakit Jamur Kulit Pada Kucing Bersifat Menular

Ciri khas penyakit jamur kulit / ringworm pada kucing adalah munculnya bulatan merah di kulit dan kucing sering menggaruknya akibat gatal terus-menerus. Penyakit ini bersifat menular melalui sentuhan kulit. Kucing yang masih muda dan hamil rentan mengalami penyakit ini

Antisipasi:
- Hindarkan kebiasaan tidur dengan kucing peliharaan
- Rutin memberikan vaksin kepada kucing peliharaan
- Batasi kontak kucing peliharaan dengan hewan liar di luar
- Jaga kebersihan rumah
- Rutin memandikan dan menjemur kucing peliharaan tentunya ketika sudah sehat
- Jika kucing sudah terkena jamur kulit, segera beli salep khusus di petshop atau apotek
- Atau bisa juga berikan minyak tawon ke bagian yang terinfeksi
- Menjaga kandang tetap bersih

Sumber: satwa.id


Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya: