05 Februari, 2020

Kebotakan pada Kucing

Beberapa terakhir ini, salah satu kucing jantan lokal peliharaan saya, si Cowy mengalami kebotakan di daerah tengkuk sehingga terlihat sekilas warna daging, padahal di daerah lainnya normal-normal saja. Dan kucing tersebut rutin dimandikan setidaknya seminggu sekali. Sempat dicek takutnya ada kutu, ternyata tidak ada.
Bulu Kucing Peliharaan di Rumah (si Cowy) Terlihat Lebih Jarang di Bagian Tengkuk Dibandingkan Bagian Lainnya
Setelah saya mencari informasi, ternyata ada beberapa penyebab:
1. Kucing tidak mendapatkan nutrisi yang baik
Jujur saya, kucing yang saya pelihara kadang dikasih makanan kucing jenis impor yang jelas kemasan dan info nutrisinya, tapi lebih seringnya jenis lokal (umumnya tidak ada kemasan dan info nutrisi, hanya plastik putih). Mungkin saja, berganti-ganti makanan kucing antara impor dan lokal (yang nutrisinya berbeda) bisa menyebabkan kucing mengalami kerontokan. Untuk itu, saya pastikan sebelum membeli makanan kucing pastikan ada kemasan dan info nutrisinya.

2. Saat memandikan perhatikan sabun atau samponya
Bisa jadi kucing alergi jenis sampo atau sabun yang biasa digunakan untuk manusia. Amannya sih memang harus beli sabun atau sampo khusus kucing yang harganya lebih mahal dari sabun atau sampo manusia hehe.. Tapi, sejauh ini kucing saya tetap aman menggunakan sabun atau sampo manusia

3. Musim hujan kucing rentan terkena jamur
Mungkin faktor inilah yang paling memungkinkan membuat si Cowy mengalami kebotakan di bagian tengkuk. Ketika musim hujan, bakteri jahat cenderung mudah menyebar dan betah bersarang di bulu kucing. Apalagi sinar matahari cenderung redup. Solusinya ya harus segera dimandikan lalu setelah itu masuk kandang dan dijemur di bawah terik matahari (sampai jam 9 pagi). Setelah kering baru boleh dilepas. Setelah beberapa hari, bulu di tengkuk Cowy berangsur normal. Pastikan kebersihan sekitar juga terjaga. Kotoran kucing dan tikus bisa menjadi kuman jahat, tidak hanya untuk kucing, tetapi juga untuk manusia

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

24 Januari, 2020

SI Abu Kucing Angora

Si Abu merupakan kucing peliharaan jenis Angora milik tetangga saya (sekitar 4 rumah di depan rumah saya) yang dilepas begitu saja seperti kucing liar. Namun, kucing tersebut senang bermain lama di sekitar rumah saya. Padahal harus melewati 4 rumah dulu. Mungkin faktor di rumah saya banyak kucing peliharaan dan terdapat taman yang cukup luas. Uniknya, walau di rumah saya banyak kucing peliharaan yang merupakan kucing penguasa di rumah saya, si Abu cuek saja berada di wilayah lawan. Kadang mereka berkelahi (kalau begini ya harus diusir), kadang mereka akur dan ngajak bermain

Pernah suatu ketika, si Abu ini menyelinap masuk ke dalam rumah saya (lewat pintu depan yang belum tertutup rapat). Saat pintu ditutup, si Abu panik dan ingin keluar. Masalahnya si Abu ini kucing penakut dan agak gampang-gampang susah untuk menangkapnya. Setelah bisa ditangkap, saya coba foto kucing tersebut dengan pose yang ogah-ogahan. Jadi saya paksa saja agar wajahnya menghadap ke kamera dan jadilah seperti foto di bawah ini hehe..

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

22 Januari, 2020

Trio Pemalas dan Kaum Rebahan

Tiga kucing peliharaan saya sepertinya masih bersaudara, mulai dari warna bulu yang hitam putih, jenis kucingnya yang biasa saja (kucing kampung), sampai tingkah lakunya setipe, yaitu sama-sama malas bergerak alias tidur kalau sudah menjelang siang. Maklum kaum rebahan😁.


Memang kucing cenderung aktif bergerak pada malam hari dan tidur di pagi harinya. Tapi, jika terus-terusan tidur itu memang bisa disebut kucing pemalas, toh makanan sudah dijamin pemiliknya ini. Sebuah mindset  yang tidak mendidik😁. Solusinya:
1. Ya harus dipaksa diajak bermain ke taman dengan dipancing makanan & diberi tugas memangsa tikus. Tapi, harus diingat juga kucing pemalas bisa saja pertanda kondisi kucing sedang tidak sehat atau kucing sedang hamil. Nah, ketiga kucing peliharaan saya semuanya baik-baik saja, hanya memang kebiasaan buruk saja. Mau menangkap tikus pun gengsinya minta ampun, beda level, kembali lagi, lebih baik rebahan bermimpi tentang masa depan yang lebih baik😁

2. Jangan sedikit-sedikit dikasih makan, biarkan mereka berjuang terlebih dahulu, kalau perlu diajak berlari

3. Nutrisi yang baik. Bisa jadi kucing terlalu lama rebahan akibat nutrisinya kurang, ibarat manusia terkena anemia hehe..

4. Menjaga kebersihan kucing dan lingkungan sekitar, termasuk dimandikan secara rutin. Bisa jagi kucing malas bergerak akibat badannya gatal.

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

21 Januari, 2020

Penyakit Kelumpuhan pada Kelinci Peliharaan Saya


Bubu, kelinci Angora jantan peliharaan saya mati akibat penyakit kelumpuhan. Itu terjadi tiba-tiba. Sore terlihat sehat, tetapi besok terserang lumpuh. Saya mendapatkan info bahwa kelumpuhan dipengaruhi oleh gizi buruk, kalsium rendah, dan vitamin D juga buruk. Rendah, sehingga kebutuhan kalsium akan diambil dari darah dan tulang, hal itulah yang menyebabkan kelumpuhan. Saya harus menjemur hewan peliharaan saya untuk menjaga kebutuhan vitamin D, namun itu sudah terlambat😢. Penyakit kelumpuhan menyebabkan nafsu makan berkurang, daya tahan tubuh rendah, dan akhirnya mati

Bubu mati Akibat Kelumpuhan saat Usianya 3 Tahun. Usia 3 Tahun Bagi Seekor kelinci Sudah Cukup Tua. Bahkan, Jika Bertahan Sampai Usia 5 Tahun Sudah Luar Biasa
Memang sebaiknya, untuk menghindari kelumpuhan adalah dengan memberikan nutrisi yang berkualitas (yang impor biasanya lebih bagus), menjaga kebersihan kandang, dan rutin menjemur kelinci berikut kandangnya.
Sumber: kelinci-womngkito.blogspot.com

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:



Penyakit Peradangan Mata pada Kelinci atau Terwelu


Kelinci / terwelu rentan terhadap penyakit mata akibat lingkungan yang kotor seperti penyakit peradangan mata Peradangan mata adalah iritasi yang disebabkan oleh bakteri yang terbawa oleh debu. Penyakit ini akan bertambah buruk jika kelinci / terwelu mengalami alergi debu. Ciri khas penyakit ini adalah mata merah, berair, mata sedikit tertutup, dan kotoran di sekitar mata. Selain itu, dapat menyebabkan nafsu makan berkurang dan daya tahan tubuh menurun. Akhirnya, bisa menyebabkan kematian. Penyakit ini bisa menular ke manusia melalui udara.
  Sebelum kelinci / terwelu mengalami penyakit peradangan mata yang lebih parah, anda harus:
- Membersihkan daerah di sekitar hewan peliharaan, termasuk kandang kelinci. 
- Membersihkan kelinci / terwelu yang mengalami peradangan mata dengan air bersih, kapas, dan cotton bud
- Memberikan obat tetes mata (untuk manusia) seperti Insto, Visine, dan lain-lain untuk kelinci / terwelu yang mengalami peradangan mata
- Jika tidak efektif, berikan obat tetes mata untuk kelinci atau kelinci, seperti Cendo. Berikan pada selama tiga hari. Jika tidak sembuh, hentikan penggunaan Cendo, karena jika diteruskan, dapat menyebabkan kebutaan. Jadi, Anda membawa hewan peliharaan yang sakit ke dokter hewan
Conjunctivitis. Source: beternakkelinci.net
Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:





Penyakit Kudis pada Kelinci atau Terwelu



Kelinci atau terwelu rentan terkena penyakit kudis. Sepintas penyakit kudis mirip eksim dan sama-sama termasuk kategori penyakit kulit, padahal keduanya berbeda. Kudis membentuk luka beupa koreng, sedangkan eksim membentuk luka berupa bisul. Penyebabnya hampir sama, lingkungan yang tidak bersih dan gigitan kutu.

Penyakit kudis ditandai dengan bulatan merah yang sangat gatal dan berefek hilangnya bulu kelinci / terwelu. Penyakit ini disebabkan oleh kutu dan tungau. Ini dapat menular ke manusia melalui kutu dan tungau. Lingkungan yang kotor membuatnya lebih mudah. Kudis memiliki kesamaan dengan cacar. Jika lukanya digaruk terus menerus, akan menyebar dan semakin gatal
Scabies at Fur and Skin. Source: thebunnyhut101.com
Untuk perawatan, gunakan sarung tangan untuk mencegah kontak langsung dengan kulit. Sebelum kelinci / kelinci menjadi lebih parah, lakukan instruksi ini:
- Anda harus membersihkan kandang kelinci / terwelu yang sakit setiap hari. Karena kotoran kelinci / terwelu yang sakit berpotensi menyebarkan penyakit
- Mengeringkan kelinci / terwelu anda yang sakit di bawah terik sinar matahari. Begitu pula dengan kandangnya. Cegah kandang dari lembab dan basah
- Perawatan untuk kudis ringan diselesaikan dengan salep kulit untuk manusia atau salep kulit untuk hewan peliharaan.
- Mandikan kelinci / terwelu yang sakit dengan air yang bercampur dengan belerang sebentar
- Jika penyakit kulit lebih parah, anda harus memberikan antibiotik untuk hewan peliharaan, baik antibiotik oral atau antibiotik injeksi
- Berikan kelinci / terwelu yang sakit nutrisi yang baik

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya:

20 Januari, 2020

Penyakit Eksim pada Kelinci atau Terwelu


Hewan seperti kelinci atau terwelu rentan terkena penyakit eksim. Hal ini diakibatkan lingkungan sekitar yang tidak bersih atau kondisi hewan jarang dibersihkan (misal dimandikan, ditaburi bedak, bulu yang panjang dan menggulung dirapikan).

Eksim atau radang kulit adalah masalah kulit, ditandai dengan bisul. Jika bisul dihancurkan, bisa berdampak peradangan lebih luas dan mudah menular ke manusia. Selain itu, eksim dapat menyebabkan bulu kelinci menjadi rontok. Untuk perawatan, gunakan sarung tangan untuk mencegah kontak langsung dengan kulit. Sebelum kelinci / kelinci menjadi lebih parah, lakukan instruksi ini:  
- Anda harus membersihkan kandang kelinci / terwelu yang sakit setiap hari. Karena kotoran kelinci / terwelu yang sakit berpotensi menyebarkan penyakit lain.
- Jemur kandang kelinci / terwelu secara rutin
- Keringkan kelinci / terwelu anda yang sakit di bawah terik matahari (sampai jam 9 pagi) untuk mengusir kuman
 - Mengeringkannya di bawah sinar matahari kelinci / terwelu anda yang sakit 
- Bersihkan eksim pada kelinci / terwelu dengan sabun cair 
- Potong bulu kelinci / terwelu yang ditumbuhi eksim 
- Jika kelinci / terwelu memiliki luka basah, keringkan dengan seng oksida 
- Berikan salep (untuk eksim) ke semua bisul 
- Berikan kelinci / terwelu yang sakit nutrisi yang baik

Silakan mampir juga ke blog saya yang pertama (tentang hewan, hukum, inovasi, manajemen, dan sepak bola), kedua (tentang kesehatan & kemanusiaan, full text english) dan ketiga (tentang masalah & solusi kelistrikan). Semoga bermanfaat. Terima kasih. Berikut link-nya: